Radang Tenggorokan

Pagi ini aku masih merasa pusing-pusing, hidung masih mampet. Tadi malam bangun hampir lima kali. Entah kenapa seminggu ini tidurku nggak beres.

Kuminta dibuatkan teh Santi yang pemberian Mom dari Banjarmasin itu. Teh ini unik, rasanya “harum” (bukan baunya, tapi rasanya yang harum). Enak, walaupun agak eneg juga kalau kebanyakan. Jualannya, kalau dilihat dari bungkusnya, di pasar Haruammanis Banjarmasin tlp. 0511-4367141 atau di Jl Kelayan B Gg Babussalam RT 1 No 40. Teh ini oleh-oleh Mom waktu bulan November (atau Desember kali ya) lalu menengok kakek di Banjarmasin.

My wife sempat nebak-nebak kalau penyakitku ini karena stres mikirin something. Seingatku sih nggak mikirin apa-apa, kalau soal rumah sih memang iya, tapi masa aku jadi sakit gara-gara mikirin rumah.

Mas Nur Ahmad, teman satu kelas kuliah S2, berbaik hati dengan capek-capek mengirimkan resep obat radang tenggorokan yang biasa dikonsumsinya, yaitu :

Amoxan / amoxilin, untuk membunuh virusnya, 500 mg, 3 x sehari, diminum tanpa putus. Ini antibiotiknya.

Lemeson, untuk menyembuhkan radang, 3 x 1

Troche, untuk meredakan sakit radang dari luar

Sanmol, untuk menurunkan panas

Radang tenggorokan memang sudah menjadi penyakit langgananku. Kalau kondisi lagi capek, datanglah dia. Nggak tahu kenapa kok aku memelihara viirus itu dalam tubuhku. Memang sih, nasehat dari dokter dulu aku tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi gorengan. Tapi ya gimana lagi, masa aku nggak boleh makan gorengan. Mungkin bukan perkara gorengannya, tapi minyaknya itu loh yang gak beres, kecuali kalau minyaknya adalah minyak yang digunakan wife masak.

0 komentar: