Adikku Tunangan

0 komentar Rabu, 20 Agustus 2008

Kayaknya aku nggak sendirian lagi menjadi anak yang memiliki keluarga. Yap, my little sister, si Mayek, bertunangan dengan lelaki pilihannya, Mas Ari, the man from Purwokerto.

Persiapannya sudah dari sebulan sebelumnya, sampai akhirnya hari itu saya dan wifeke Cimohay untuk bantu-bantu Pa and Ma. Jadi deh Pa sibuk berat, gotong kursi ke sana-sini. Gelar tikar dan karpet. Mom sibuk dengan masakan dan jajanannya yang siap dibagi ke para tamu nanti.

Akhirnya ba'da maghrib, keluarga besar Ari datang. Pakai dua mobil yang salah satunya disopirin si Ari sendiri. Yah, akhirnya kenalan juga dengan Ortunya, Pakde Sobar dan istri, serta anaknya. Ada juga saudara mereka yang tinggalnya di Lembang.

Dipimpin oleh Ustad Pak Uud, kedua keluarga dipertemukan dalam ikatan. Rencana nikahannya sih kayaknya tahun 2009, maybe Januari paling cepat. Tapi saya dengar bisa mundur juga sih, let's see aja.

Ya, semoga jalan yang akan ditempuh adikku ini diluruskan oleh Allah, dan mereka bisa membentuk keluarga sakinah mawadah warohmah. Amin.

Adikku, selamat ya.





read more “Adikku Tunangan”

Hunting Rumah

1 komentar Minggu, 17 Agustus 2008

Ini terjadi di bulan Juli dan Agustus, sebelum puasaan.

Gara-gara punya duti udah di atas 30-an jeti, ku dan istri mulai hunting rumah di seputaran Bandung Selatan. Kami cari-cari kemungkinan, mau dimana nih enaknya. Sulit juga ternyata, karena ingin bagus plus luas dengan duit segitu-segitu aja. Terselip juga rasa penyesalan kenapa dulu-dulu aku nggak beli rumah. Jadi kasiyan ama istriku, sampai usia hampir mendekati 40 gini, kami belum punya rumah. Tapi ya itu kan karena kesalahan dan kebodohan ku sendiri, dan mungkin juga Tuhan belum ngasih rejekinya kali.

Beberapa tempat yang sempat kami datangi antara lain :

• Kompleks kami sendiri, yang kata pak Dadang, salah satu manajer teknis akan membangun lagi di tanah lapangan belakang deretan rumah si bondeng. Tapi masih belum jelas juga karena masih harus berunding berkali-kali dengan masyarakat sekitar yang katanya mengajukan persyaratan yang terlalu berat bagi calon developer (pak Dadang dkk). Kabar terakhir kudengar perundingan itu gagal, dan muncul spanduk di dekat jalan komplek menuju masjid Al Hikmah yang bertuliskan “kami warga GBA 1 menolak pembangunan kompleks…”. Wah, kayaknya harus menunggu lebih lama lagi kalau emang mau ambil rumah ini.


• Perumahan baru depan gerbang STT. Aku lupa namanya, tapi waktu kami baru datang ke Bandung sini Maret 2008 lalu emang belum ada nampak ada tanda-tanda pembangunan. Tapi sekarang, wah…cepet sekali, apalagi dengan kehadiran Politeknik Telkom yang baru, yang tahun ini saja menyerap hampir 1200 mahasiswa (gila ya!) udah hampir sepertiga penuh dengan rumah-rumah baru. Katanya sih laris manis, banyak dosen-dosen STT dan para ortu mahasiswa yang ambil rumah di situ. Dijadikan bisnis juga oke kayaknya. But, mahalnya itu loh. Nggak kuku.


• D’amerta, nah ini dia rumah yang ditaksir berat olehku dan istri. Maunya sih ambil yang tipe 60, luas tanah 110. Ini dia foto-fotonya. Ada sih yang tipe 40. Dan memang, kelemahan utamanya satu, harus masuk jauh ke dalam. Ini juga yang menyebabkan Dad dan Mom nggak setuju. Mendingan ke Antapani aja kata mereka. Wah…rada sedih juga, padahal sempat semangat 45 untuk ambil ini rumah, malah sempat dalam seminggu udah hamppir 3 kali datang terus ke sana. Jadi nggak enak ama si Adek yang jadi salesnya, yang kebetulan doski adalah adik Bu Endang, istri teman kantorku di Makassar.


*Graha Pesona, ini ada rumah tipe 50-an dengan tanah yang luasnya oke banget, berlokasi sekitar Sukarno Hatta, deket ama Pasar Induk Gedebage, dengan harga hampir setara dengan rumah yg kuincar di D’amerta (250 an). But, bentuk rumahnya kurang oke, karena emang itu didisain oleh si calon pemilik lama, polisi katanya, yg akhirnya batal karena masalah pembayarannya. Ini dia foto rumahnya.


• Rumah-rumah sekitar Antapani. Kayaknya jauh-jauh gitu kesannya, dan jelas mahal untuk yang tipe 60-an. Tapi ya sempat aku dan istri lihat-lihat, sambil jalan-jalan sekitar Cicaheum.

• Perumahan sekitar Ujung Berung, sempat lihat Griya Melati (kalau nggak salah). Tapi sayangnya jauh dan naik ke semacam perbukitan. Katanya sih airnnya emang pakai artesis gitu. Wah, jadi ingat ama rumahnya si Icank di Cileunyi.


• Rumah-rumah sekitar BPI, tempat Mom dan Dad tinggal. Kalau yang ini, aku kayaknya serahkan sepenuhnya ke Dad saja lah. Ada sih rumah yang Dad naksir berat, yaitu di Green Vila (Vila Hijau) Cimahi, but harganya rada selangit, 325 jt. Wah, mana kuku.


Yah, aku serahkan semuanya pada Tuhanku. Kalau emang rejekiku, nggak akan kemana. Toh aku berniat baik, untuk cari rumah buatku dan istriku serta anak-anakku nanti.
read more “Hunting Rumah”

Jira - Si Kecil Duren Sawit

0 komentar Selasa, 12 Agustus 2008

Ini adalah si kecil penghibur hati Mama and Papa Duren Sawit. Her name is Jira, keponakannya Kang Dayat, calon adik iparku. Amin.

Semoga jadi alim beneran ntar gede ya Dek. AMin.





Ini
read more “Jira - Si Kecil Duren Sawit”