AIT 2007
0 komentar Rabu, 26 Desember 2007Menjelang akhir tahun nih, ada kegiatan apresiasi inovasi tingkat regional 7. Hm, teman-temanku pada inovatif semua dan sudah berani (bahkan diantaranya sudah jago) untuk menuliskan hasil karya inovatifnya yang dapat dimanfaatkan untuk memperlancar kerja untuk perusahaan tercinta.
Ada macam-macam karya yang mereka tampilkan, dari mulai membuat pengganti linggis agar gampang "menanam" tiang, jadi yang tadinya butuh sekian jam, maka ini akan membutuhkan waktu lebih singkat, begitu klaim-nya.
Ada lagi tentang e-Banjar, yang memanfaatkan Internet untuk membuat komunitas yang berasaskan kerohanian desa di Bali. Mantap nih, but ternyata teman lainnya tidak terlalu mengapresiasinya.
Ada lagi inovasinya Pak Ferdinan, kenalan baik di Datel Palu. Dia membuat alat yang dapat mempercepat pengukuran kabel tembaga. Inovatif juga, dan teman-teman sesama juri sebagian kelihatan tertarik dengan alat ini.
Ada lagi yang dari Kupang (kalau nggak salah), mereka membuat alat yang dapat memonitor kinerja alat dari kejauhan. Bagus sih, tapi sayang sistemnya sudah agak kuno jadi mereka agak kesulitan untuk dapat mengembangkannya lebih jauh.
Akhirnya dipilih dua calon unggulan yaitu e-Banjar dan buatannya Pak Ferdinan itu. Nanti akan dipertimbangkan lagi mana yang akan maju ke tingkat nasional.
Anak Mas Surja
0 komentar Selasa, 25 Desember 2007Ini saya ada foto anak bungsunya Mas Surja, yang sering bantu-bantu Mom Duren Sawit beres-beres rumah, membersihkan kolam, sekalian ya untuk Mom investasi pahala bagi-bagi makan jika ada lebih.
Ini anak gemuk banget. Seneng juga gendong dia, sempat saya pangku di tepi kolam ikan. Tapi rada pendiam, walaupun matanya liar kemana-mana, nggak tahu kayak mau cari apa. He..he..lucu juga.
Anyway, tentang Mas Surja nih, dia pernah bantu saya waktu di Gunung Putri untuk angkut lemari, membersihkan kamar mandi, dan memperbaiki mesin air yang sempat ngadat.
Setiap ingat dia, saya terkadang terbayang kejadian yang menimpa mereka kalau banjir sedang melanda Jakarta, yang hampir setiap tahun jadi langganan warga Duren Sawit. Katanya sampai setinggi dada orang dewasa air masuk ke dalam rumah Mas Surja. Ya, semoga Allah memberi kesabaran pada keluarga Mas Surja semua. Amin.
Sebuah Episode di STM SP02-Mks (3/3)
0 komentar Rabu, 27 Juni 2007Ini foto-foto ketika sekolah sedang ultah.
Ada Rexvolution di sana, indentitas diri yang mereka sebut-sebut memberi arti spesial
Menjadi berbeda dengan generasi sebelumnya, dan siap dibedakan oleh generasi sesudahnya pula, begitu hukum alamnya
Come on guys, move on !
Sebuah Episode di STM SP02-Mks (2/3)
0 komentarSeperti laskar pelangi
Kuharapkan mereka menyusuri kehidupan dalam pelukan sang Maha Esa
Yang selalu memberi petunjuk hidup yang semakin keras dan tak peduli pada sesama
Sebuah Episode di STM SP02-Mks (1/3)
0 komentarAda kalanya ketika sendiri, merenungkan memori yang terus saja mengalir
Bak air di sungai ketulusan seorang ayah pada anaknya
Harapanku mereka beranjan menjadi dewasa dengan segala sujud syukur
Dan limpahan rahmat dari Nya untuk hidup lebih baik dan lebih baik lagi
Mengukir episode hidup mereka masing-masing
Bali – Dinas
Kamis, 22 Februari 2007
Well, sampai juga keinginan kelilingin Bali. Rada maksa juga ama bos supaya bisa ikutan dinas tour de Bali ini. Biar aja jadi driver sepanjang tugas, yang penting bisa keliling nuju Baturiti, Nagara, sampai Singaraja segala.
Kenangan ama Pak Wirka, yang akhirnya sampai saat ini jadi sahabat, walau hanya sempat via email dan telpon aja kongkow-nya. Heran, why orang Bali pada baek-baek ya? Mirip ama orang Sunda.
Bali - Kuta
0 komentar Minggu, 18 Februari 2007Lumayan, begini deh kalau ke Bali aja nunggu ada dinas dulu dari kantor. Dasar pelit ama diri sendiri. He..he..tapi bodo ah, yang penting ku and wife bisa honeymoon honeymoon-an di sini.
Sambil ku ngerjain tugas kantor keliling Bali, ku and wife yang sengaja “kusimpan”, nginep di Kute, bolak-balik tiap malam and sore keliling Pantai dan sekitarnya. Lama-lama bosan juga. Tapi ya senenk aja lah ceritanya. Malam maem sate mulu, karena memang enak and tempatnya juga gak jauh dari penginapan kita.
Satu kenangan tersendiri buat pak Nyoman Suastika yang meminjamkan motornya buat ku kelilingin Denpasar-Kuta. Thanks Bos. Semoga Tuhan balas budi bapak.
Sebenarnya tulisan tentang ini udah telat banget, baru kutulis setelah hampir dua tahun berselang. Ya itung-itung biar fotonya nggak nyecer kemana-mana, aku simpan aja ke folder gratisannya Blogger. Thanks ya mas Google, dirimu baek sekali.
Di pantai kute, hari-hari pertama sih seger juga melihat para turis (numpuk dosa mulu dah).
Tapi hari berikutnya udah mulai negg juga. Udah mulai pingin yang bau-bau wisata alam gitu deh, ke Sangeh misalnya, nggak ke pantai mulu. Sayang banget, wife gak sempat ke sana, kalau ku sih dah beberapa kali ke sini (maksudnya “beberapa kali” ini adalah cuma dua kali, he..he..).