Berpusing-pusing by Matic

Dengan meminjam matic-nya the Yanti, hari ini ku and wife jalan-jalan cari sarapan. Sekalian aku tengok D’Amerta, Pradha Ciganitri dan mampir ke warung nasi kuning belakang pasar Gordon. Sayangnya udah keburu abis, so kami sarapan di kupat tahu Uka-uka-nya pak Beni saja di Batununggal Regency.

Tentang D’Amerta, udah ada beberapa rumah tipe 60 yang hampir jadi. Kami lumayan excite dengan bentuknya, cantik juga. Tapi bentuk atasnya itu loh yang mungkin kurang sreg di hati. Entahlah, mungkin terpengaruh pembelaan terhadap rumah sendiri di Capernik 2A. he..he..

Sore ini ada plan teman kami di Makassar dulu yaitu Mas Didik sekeluarga, yang baru saja sekitar sebulan mutasi ke Bandung, datang main. Sudah hampir setahun ini kami tidak jumpa dengan Nauval dan Jihan, anak-anak mereka yang lucu-lucu itu.

Well, dari semalam hati ini sedang plonk, mungkin karena sudah tidak lagi kepikiran dengan DP bakal rumah baru kami. Untung saja Pak Yuyun mau nolong kami, yaitu dengan menurunkan DP yang harus kami bayar. Ya, semoga Allah kasih kemudahan bagi kami, karena memang niat punya rumah sudah di ubun-ubun. Umur segini ini belum juga punya rumah, kalah jauh dibanding teman-teman sepantaran yang mungkin saat ini sudah memikirkan rumah kedua, anak ketiga, mobil kedua. Hmm sempit sekali pikiranku ini. Dosa masa lalu menyia-nyiakan umur menjadi tanggungan yang memang harus aku pikul, walaupun untuk itu semua jelas aku harus berpasrah diri padaNya. Ampuni dan lindungi kami, ya Robbi. Amin.

0 komentar: