Kemilau Nusantara Part 1

Hari ini full acaraku, ke gazibu with my lovely wife, dan sesuai plan kami di sana nonton pameran Kemilau Nusantara 2008, yang katanya sudah lima kali ini digelar, dan merupakan salah satu dari empat acara sejenis yang sifatnya nasional, selain Kemilau Sulawesi yang di Manado, Borneo apa gitu yang di Denpasar (biar turis asing disana mau mampir juga ke Kalimantan), ama satu lagi lupa tuh.


Cukup banyak stand di sana, maybe ada 25-an. Tapi Kalsel kok stan-nya tutup ya, mungkin kaena ini hari ketiga (kalau nggak salah) dan hari penutupan. Stan Sumsel juga gak ada. Stan-nya nggak ada yang terlalu menonjol, yang rada oke paling ya Kabupaten Karawang dengan aneka kerajinannya and Cirebon yang menampilkan peragaan bapak tua sedang bikin topeng Cirebon. Antik juga. Lainnya sih Cuma jualan kain, batik ala masing-masing daerah, yang punya pantai paling ya ngeluarin kerajinan kerangnya.






 

Ternyata baru tahu juga aku kalau Jawa Barat punya JCC (Jabar Craft Centre) yang di jalan juanda nomor 19, pusatnya kriya unggulan se jawa barat. JCC ini ada di bawah Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah). Baguslah, tapi harus kerja keras 3 kali lipat lagi tuh, jangan sampai jaipong diaku ama Malaysia, negeri serumpun yang kelakuannya aneh itu. 


Lumayan, akhirnya dapat segepok kertas, berisi potensi wisata Bandung, Aceh Utara, Sukabumi, dll. Lumayan buat nambah isi otak, dan siapa tahu nanti ada plan ke salah satu tempat itu.

Aku juga dapat alamat nih, maybe bisa aku surfing, misalnya pesisirselatan.go.id, ciatersparesort.com, westjava-indonesia.com. dekranasjabar.com, dan sundanetwork.com (yang terakhir disebut ini travel agent kayaknya, yang menyelinap ke salah satu stan nawarin paket jalan-jalannya, sampai ke Eropa dan Umroh-nya).


Eh ternyata selain melihat-lihat kerajinan dan kebolehan stand-stand kabupaten dan provinsi, kami berkesempatan juga (nah ini nggak disengaja) melihat parade para penari beberapa propinsi dan Kabupaten. Sempat kami lihat rombongan keseniannya kabupaten Serang, Jakarta, Kalbar, Kaltim, Babel, Karawang, Jatim. Lainnya nggak sempat lihat, tapi katanya emang nggak semua provinsi datang (atau nggak diundang).

Sayang banget, Kalimantan Selatan nggak nongol, juga Sumbar, padahal udah ditunggu-tunggu ama my wife.


Well, kesannya sih oke juga. Terutama yang paling oke, kalau menurutku adalah rombongannya Kalbar, tarian ala Dayak. Keren abis, dan penarinya terlihat serius, baik dalam penggarapan maupun penjiwaannya. Sabetan-sabetan mandau dan suara-suara teriakan kayak suku Indian Apache gitu lah. And, ada satu penarinya yang cuwantik, kelihatan paling kemilau, menurutku sih. Istriku juga mengiyakan kok. He..he..


Dan ini nih yang gak kalah keren, warok plus gemblak ala Reog Ponorogo, yang jelas mewakili Jatim. “Curang” banget, kalau reog keluar gini, pasti aja semua “nyingkir”, nggak akan ada yang melawan. Tarian Aceh sekalipun nggak bakal melawan. Jadi makin benci aku ama Malaysia, kesenian hebat gini mau diaku milik dia, sorry lah ya. Kalau mau pamer kelicikan ya jangan keterlaluan lah.


Sampai rumah, langsung surfing. Website yang lumayan bagus adalah http://www.tourismwestjava.com, juga http://www.westjava-indonesia.com

Kalau http://disperindag-jabar.go.id/ kurang bagus penampakannya, but updatingnya lumayan oke lah.


Banyak gambar tapi gak diupdate tuh kontent-nya. Dasar Indonesi juga nih, setup oke, pemeliharaan dan updatingnya payah.


Wah, bangganya aku, jiwa ini memang masih terasa Jatim-nya, walau nafsu ingin tetap di Bandung. Jadi inget kalau awak ini lama di Jember. Oh Jember, sudah lama beta tak menjengukmu. 


Banyak orang dibuat kagum ama tarian ala reog, anak-anak kecil yang jadi penari berhidung panjang merah (kulupa penari ini disebut apa) berjumpalitan ala sirkus gitu. Sedangkan gemblaknya ya nari biasa aja, goyang sana goyang sini pakai kuda lumping, padahal dulu ini kan harusnya cowok (yang biasa jadi pacarnya warok).

0 komentar: