Pak Narko Pamitan

Baru saja saya pulang sholat Isak di masjid Persis GBA, saat saya melihat pak Narko dan istri baru pamitan dari rumah di Shasha dan teteh. Wah, saya sudah “curiga”, ini pasti ada kaitannya dengan selentingan bahwa mereka akan pindah rumah ke Jawa.


Tepat dugaan saya, pak Narko akhirnya sowan ke rumah, dan mengutarakan niat kepindahannya ke Jombang, mengikuti Mbak Yanti, anaknya yang kebetulan mendapat pekerjaan baru, diserahi amanat mengurus pabrik (atau toko?) roti milik saudaranya di sana.


Yah, Pak Narko, kami doakan Bapak dan Ibu selalu mendapat perlindungan dari Gusti Allah Sang Maha Raja Alam Raya. Baru sedikit cerita yang kita buat bersama, tetapi satu hal yang selalu saja terngiang di otak saya, senyum tulus dan lambaian tangan Bapak kalau saya lagi lewat di depan Bapak menuju kampus, biasa di pagi hari.

Pak Narko juga sempat banyak cerita tentang beberapa pengalamannya, dari mulai saat perang dulu dengan Belanda, sempat bergerilya di pantai Sukabumi (kalau nggak salah) menuggui teman-temannya datang, sampai seminggu tidak datang juga. Terus Bapak juga sempat cerita tentang pabrik gula-nya (kesan saya mungkin Bapak adalah salah satu juragan gula juga) yang ada di Kediri.


Kemarin-kemarin saya sempat melihat ada bus Lab Paramita nongkrong di depan rumah Pak Narko. Sempat sih saya bertanya-tanya dalam hati, ini mobil siapa dan apa hubungannya dengan Pak Narko. Ternyata itu bus saudara Pak Narko, yang akan mengangkut beberapa barang yang diberikan oleh Bu Narko.


Besok mereka akan pergi, naik kereta Argo Wilis, sore hari. Hmmm…waktu begitu cepat berlalu, padahal baru saja semingguan lalu Pak Narko cerita banyak tentang hari lebarannya bersama-sama keluarga besar di Jogja, tepat saat saya dan keluarga ke silaturahmi ke Brosot waktu itu.

Di mesjid Persis, pak Narko dikenali orang, selain Pak Wawan. Dulu Pak Narko sempat tinggal di Komplek Dadali sebelah komplek kami. Kesan saya mungkin dulu Bapak termasuk lumayan aktif di masjid Persis ini. Bapak memang total berada di sekitar komplek ini selama 3 tahun.


Selamat Jalan Bapakku yang baik hati.

Semoga Allah akan mempertemukan kita kelak di surga.

Amin.

0 komentar: