Mom ke Banjarmasin

Saat tulisan ini saya ketik, hati saya lagi dag dig dug, karena Mom sedang flyng by Hercules dari Solo ke Banjarmasin untuk menengok her Dad alias Mbah Lanang-ku tercinta. Mbah sedang sakit saat ini, katanya sudah dua mingguan tidak bisa bangun (semoga Allah memberi kesabaran dan kesembuhan pada Mbah).


Kata Mom tadi pagi saat saya telpon ke rumah Lek Maryati, pesawat akan transit dulu ke Tarakan. Nah lo, kata temen S2 saya, jarak Solo-Tarakan setara dengan dua kali jarak Solo-Banjarmasin. Nah, ni sampai jam berapa nanti Mom untuk mendarat di Samsudin Noor. Tapi lebih dari semua itu, semoga Mom selamat sampai tujuan. Amin.


Semoga Mbah bisa sembuh dan panjang umur. Amin. Asa saya adalah ingin bisa tugas ke Banjarmasin (minimal ke Kalimantan lah), sehingga bisa menengok Mbah sesuka saya, apalagi jika visi Dad yang ingin membangun rumah di sana bisa kesampaian. Ah, tapi semua itu saya serahkan kepada Allah, semoga memberi yang terbaik bagi kami semua.


Kemarin saya nengok little sisters and brother di Cimahi. Terasa banget kalau nggak ada Mom semua jadi merasa missing something very important. Terutama untuk urusan makan. Sempat kejadian malam mau cari sate pesanan Dad, susahnya nyari, padahal sudah jalan jauh sampai-sampai jalan kaki ditengah guyuran hujan menuju perempatan Pesantren, just for looking for barang yang namanya sate madura. Berhasil? Nggak. Pulang malah bawa mpek-mpek, yang dibeli my wife.


Akhirnya makan telor plus Indomie goreng buatan Mayek. Yah, sudahlah, yang penting semua kenyang, sehingga saya bisa pulang dengan dada tegak dan perut kenyang. Pulang ke Bojong naek mobil. Wah, ada bad news about mobil nih, tutup bamper belakang hilang satu, nggak tahu diambil orang, atau jatuh entah kemana. Dad bilang itu terjadi waktu kemarin nganter Mom.

Today jam 9 tadi saya facing exams UTS pelajaran pak Rumani. Yeah, lumayan lah, walau nggak keren juga proses pengerjaannya. Nggak puas, but apa boleh buat. Heh...

0 komentar: