Nengok Pa and Dian

Saat Mam sedang di Solo, hari Minggu ini saya sempatkan bersama wife ke Cimohay, untuk sekedar menengok Pa dan Dian. Ada Mayek juga di sana, bersama Kendi yang lagi playing karaoke dangdut keras-keras.

Terasa banget emang ada yang kurang hari itu, ya kalau Si Mom lagi pergi memang membawa pengaruh cukup besar bagi keluarga ini, minimal dalam hal makanan yang ada di atas meja makan, yang biasanya selalu ala Mam. Tapi saya pikir ya gapapa lah, apalagi Mam tidak sedang piknik ke Banjar, tapi jelas-jelas menengok Mbah yang sedang sakit.

Pa keliahatan baik-baik saja hari ini. Itu melegakanku setelah seminggu lewat rumah ini dilanda ketegangan karena ada persoalan yang hampir saja membuat Pa sangat murka dan kehilangan kesabaran. But saya sih tidak terllalu kawatir jika Pa memang ada niat beneran mau live in Banjar. Why not? Siapa tahu Pa n Ma bisa lebih bahagia di sana, dan bisa saling menjaga dengan Mbah serta adik-adik Ma di sana. So, why not? Toh saya juga udah biasa jauh dari Mam. Si Dian maybe tinggal dikasih pilihan saja, mau ikut siapa. Mau ikut saya juga oke kok. No problemo. But, si Kendi nih, bisa nggak dia beradaptasi dengan cepat untuk situasi seperti ini. Saya pasrah saja, dan menyerahkan semuanya ke Allah.

Malamnya saya pulang by car. Takut kehujanan lagi dan malah sakit.

Hm, ini gambar dua orang "pencari kerja" yang lagi nunggu keberangkatan ke Arab. He..he..

0 komentar: