Akhirnya, 8 Maret 2009, adindaku sayang menikah di gedung Arhanud Cimahi, dengan mas Ari, pujaan hatinya, pendekar dari PWKT.
Keluarga besar dan tetangga sibuk luar biasa menjelang dan pada hari-H. Dari mulai pak Ngadiran yang berperan sebagai saksi, keluarga Mom Jakarta yang jadi seksi sibuk di barisan depan penerima tamu sampai pengecekan katering, Kendi yang jadi penjaga gentong angpaw, Dian dan kedua temannya yang jadi pagar ayu, wife yang jadi assistenku sampai ke bunda Resdik yang aku minta mendampingi si Nani.
Pak Atep, MC acara, lumayan membantu dalam membuat acar resepsi ini “berisi”, dengan menerapkan protokol acara yang sepintas kelihatan ribet tapi lumayan buat dokumentasi, misalnya dalam hal penyambutan keluarga pihak mempelai pria saat baru datang. Ini benar-benar berada di luar skenario awal.
Band penyanyi juga di luar dugaanku, bermain cukup apik, dengan para penyanyi yang tampil lumayan bagus, terutama penampilan vokalis ceweknya yang bikin acara semakin semarak. Thanks to them all.
Aku sendiri jadi seksi serba sibuk, menjadi koordinator acara, lari ke sana ke sini, sebagai penghubung pak Atep, ortu, pihak besan, Mama Nastiti (provider tarian Merak dalam kirab), Penghulu, pak Uud, Aa Dede (photographer) termasuk para panitia.
Alhamdulillah, acar berlangsung lumayan sukses. Ini semua tentu atas dukungan dan jerih payah rekan, tetangga, dan keluarga. Tentu juga ada keyakinan mendalam bahwa ini semua sudah digariskan oleh Allah, karena memang terasa ada saja titik pada acara yang membuat kami semua tegang, seperti saat menunggu penghulu yang belum juga datang walaupun pak Atep sudah memanggil para pejabat acara akad. Alhamdulillah, Allah melancarkan perjalanan sang penghulu.
Adikku, selamat menempuh hidup baru. Kini engkau sudah memasuki tahap baru, tahap terpenting dalam hidupmu. Kini kamu sudah menjadi “milik” suamimu. Dan semoga ini membuat kondisi keluarga kita semakin membaik, dan semakin dekat dengan Allah.
Ya Allah, Tuhan pencipta alam, berilah rejeki, rahmat, ampunanmu buat adikku dan keluargaku. Amin
0 komentar:
Posting Komentar