Tiba di Makassar

Tiba di Makassar, kami menginap di mess perusahaan saya. Bayar sih, dan agak mahal juga kalau dilihat dari ukuran saya, Rp 150.000 per kepala per malamnya. Wah, kirain per kamar, ternyata dihitungnya per kepala cink!

And then saya dikenalkan oleh petugas hotel ke seorang pensiunan perusahaan saya. Namanya pak siapa ya, lupa nih. Dia menawarkan rumahnya untuk disewa. Ya, akhirnya saya sewa saja perbulan. Tapi banyak komplain saya kepadanya, terutama air yang kurang deras ngocornya, padahal kami biasa mandi dengan air yang melimpah.

Ya akhirnya kami hanya bertahan sampai dua bulan saja, untuk selanjutnya kami pindah ke tempat yang baru yaitu di BPH, di sekitar jalan Alaudin. Lumayan juga, charge-nya Rp 7 juta setahun. Herannya, si empunya rumah juga agak sulit diajak kerjasama, but apa boleh buat lah, namanya juga ngontrak. Tapi kok sulit banget ya dapat empu rumah yang baik hati.

Yah, yang penting my wife nggak manyun aja lah.